Sabtu, 07 Januari 2012

Yamaha Vixion

Modif Yamaha V-Ixion, 2010 (Jakarta)

Yamaha V-Ixion, Ala R15 di India


Yamaha V-Ixion diproduksi secara global. Lihat saja basic rangka dan mesin V-Ixion juga diaplikasi di motor sport Yamaha yang dilansir di India, yaitu Yamaha R15.

Enggak cuma itu, Yamaha YZF R125 juga ambil basic dari V-Ixion. Tampilan motor sport full fairing ini mengadopsi rangka dan mesin yang sama persis dengan V-Ixion. “Cuma kapasitas mesin bore down jadi 125cc,” sebut Abdul Rahim Alwahdy selaku builder yang juga owner Aim Motorsport (AM).

Sayang YZR R125 tidak diproduksi untuk pasar Asia. Melainkan diperuntukkan buat market Eropa, khususnya pengendara pemula. Sebagai besutan sebelum naik ke motor dengan kapasitas mesin lebih besar. Berangkat dari basic mesin yang sama, Aim sapaan akrabnya, coba mengolah V-Ixion jadi YZF R125.

Seperti V-ixion milik Billy Casanova, coba diolah Aim tampil sebagai sport full fairing. “Seluruh bodinya aplikasi bodi kit Yamaha YZF R125 yang sudah dibuat replikanya dengan bahan serat fiber,” ujar pria yang buka workshop di Sawangan, Depok ini.

Memang sejak dua tahun lalu Aim sudah riset sendiri untuk mengubah tanpilan V-Ixion miliknya jadi YZF R125. “Saya datangkan seluruh bodi asli sampai lengan ayun dari Eropa. Makanya bodi fiber yang dibentuk ini benar-benar sama persis,” lanjut builder berbadan subur ini.
Semula untuk pasang satu set bodi replika YZF R125, rangka belakang standar V-Ixion harus kena mutilasi. “Kalau sekarang, sudah banyak belajar, jadi rangka orisinal V-ixion masih tetap dipertahankan standar, enggak diacak-acak pakai api las,” lanjutnya.

Jadi, bodi fiber yang didesain oleh Aim tidak mengorbankan rangka asli. Sebab dia menyiasatinya dengan braket bodi yang juga sudah disesuaikan dengan rangka asli. “Kalau sasis asli diubah, banyak konsumen yang keberatan,” yakinnya.

Makin sip, lengan ayun yang diaplikasi mengadopsi copotan limbah Yamaha YZF R125, jadi memang tampilan roda belakang sama persis dengan aslinya.

Untuk sok depan cukup andalkan milik V-Ixion. Sebab suspensi depan YZF R125 juga pakai sok depan model teleskopik seperti V-Ixion. “Buat setang jepit, copotan dari Ninja RR,” sebut Aim.

 DATA MODIFIKASI
Ban depan: Batlax 100/60-17
Ban belakang  : Battlax 120/70-17
Pelek    : Sprint
Segitiga atas: Ninja RR
Aim Motorsport : 0818-065-111-84 

Honda Astrea

Modif Honda Astrea 800, 1983 (Jakarta)

Honda Astrea 800, Dulu Rantai Sekarang Belt


Gokil, gila, dua jempol atau apalah ucapan kekaguman lain yang layak diberikan pada langkah custom Honda Astrea 800 ini. Melihat wujudnya sekilas saja sudah terbayang kalau ini full custom, tak ada yang standar lagi. Tapi, jika lebih diteliti lagi, ungkapan kekaguman akan segera keluar.

Pertama, mari lihat sistem penggerak rodanya. Antonius Chandra dari Ton's Chrome (TC) mengubahnya dari rantai menjadi belt. Pastinya ini bukanlah pekerjaan gampang. "Ingin dibuat beda, kebetulan alat di bengkel memungkinkan untuk melakukan ubahan itu," kata Anton di awal obrolan.

Untuk pulley sebagai pegangan belt dibuat sendiri olehnya. "Sedangkan karet beltnya sendiri pakai punya alat-alat berat," lanjut pria kurus ini lagi.

Meskipun menggunakan belt, tapi motor ini tetap masih pakai gigi, tidak berubah menjadi seperti matik.

Hebatnya lagi, pulley belakang juga merangkap sebagi rem. Fungsinya seperti disc brake. "Jadi, kaliper Brembo juga ikut menjepit pulley tadi. Tebalnya sekitar 2,5 cm," tambah pria asal Palembang ini.

Lengan ayun juga dibuat sendiri. Anton mendesainnya menjadi tunggal. "Itu menggunakan pipa seamles ketebalan 3 mm dengan diameter 45 mm. Spek itu cukup kuat dan dijamin aman," lanjut ahli lapis verneckel ini.

Hal lain yang membuat orang banyak terkagum ada pada desain pelek. Itu murni buatan Anton sendiri. "Untuk lingkar pelek sudah aplikasi copotan dari mobil, sedang untuk bagian palang dibuat sendiri," lanjut pemilik bengkel parktik Jl. Ciputat Raya, No. 20A, Jakarta Selatan ini.

Palang sengaja dibuat kecil-kecil dan hanya 3 batang. "Itu yang membuat orang bertanya mengenai kekuatannya. Tapi, itu dijamin kuat," yakin Anton lagi.

Jelas bukan asal kuat di mulut. Batang palang tadi dibuat menggunakan pelat 10 mm. Untuk membuatnya bisa sempurna menyatu dengan lingkar pelek digunakan las listrik. Sementara semua proses pengerjaan digarap Anton sendiri.
Desain pelek seperti ini menimbulkan kesan kosong dan minimalis. Di situ letak kejelian dan taste modifikasi Anton yang bukan sembarangan. Sebab, pelek seperti itu sesuai bentuk bodi baru yang full custom juga. Oh ya, seluruh rangka sekarang juga sudah dibuat menggunakan pipa seamless diameter 45mm.

Bisa dikatakan bodi juga minimalis. Tidak ada lagi cover bodi, yang ada hanya tangki di rangka depan. Bahkan jok pun hanya disediakan satu dengan batang dan ukuran yang juga begitu minimalis.

Pada bagian ini stop lamp ikut ditempelkan. Terakhir, kelir putih pilihan yang membuat motor ini tampil sempurna, tanpa cela dan memang dahsyat!  

 DATA MODIFIKASI
Ban depan: Swallow 140/60-14
Ban belakang: Swallow 180/55-14
Pelek depan: Custom 5x14 
Pelek belakang Custom 8x14 inci
Sok depan: Thunder 250 
Sok belakang: Kawasaki Athlete
TC: (021) 7392471

ninja 250r

Modif Kawasaki Ninja 250R, 2010 (Pontianak)

Kawasaki Ninja 250R, Nekat Tampil Naked

Tampilan standar atau umumnya sebuah Ninja 250R pastinya berfairing. Banyak yang hanya melakukan ubahan atau modifikasi mempertegas gaya balap seperti itu. Karenanya desain balap seperti itu sudah pasaran. Ujung-ujungnya membosankan.

Hal itulah yang dirasakan Ilham Nasution, lajang asal Pontianak, Kalimantan Barat. "Sangat bosan dengan tampang standar, soalnya banyak yang nyamain kalau pas lagi di jalan. Ingin beda sekaligus menuangkan hobi, mumpung pas ada rejeki," buka Imam sapaan akrabnya.

Akhirnya Imam memboyong kuda besinya ke Platinum Motor (PM) yang digawangi oleh Johan Suy. Panjang-lebar Imam menceritakan keluh kesahnya kepada Johan Suy, jalan keluar pun didapat. Tawaran Johan untuk mengaplikasi gaya Ducati Streetfighter mendapat anggukan kepala tanda setuju dari Imam.

"Bagiku tampang Ducati seperti itu sangat tampan sekali. Cowok banget pokoknya. Terlihat gesit, perkasa dan gak kaku. Sangat bangga nantinya menungganginya di jalan perkotaan Pontianak. Sudah tidak sabar lagi rasanya, ingin cepat terealisasi," lanjut Imam.

Karena rujukannya Ducati, ciri utama motor Italia itu tentunya harus dipakai. Yaitu penggunaan pelek lengkap dengan lengan ayun tunggal. Pilihannya jatuh pada limbah Ducati 1198-R. Buat bocoran saja, harga paket limbah ini enggak murah, lho. Banderol pelek beserta pro arm mendekati Rp 30 juta.

Tapi, untuk upside down tidak menggunakan milik Ducati. "Alasannya karena secara dimensi dan desain lebih pas pakai ZX 10 yang sudah radial. Selain itu juga kebetulan stok lagi ada," kata Johan.

Setelah semua kaki-kaki dipasang, barulah mencopot seluruh fairing. Alasanya supaya jika nantinya harus kembali menggunakan bodi standar tidak terlalu repot. Sebab proses setingan kaki-kaki dalam kondisi bodi orisinal.

"Seluruh bodi custom ulang dengan konsep Ducati Streetfighter yang naked. Semuanya menggunakan fiber," lanjut modifikator yang buka bengkel di Jl. Putri Candramidi No. 64, Pontianak.

Hal itu bisa terlihat pada desain buritan yang memang Ducati banget. Sementara untuk tangki, juga dibuat ulang. Artinya ini memang bukan kondom.

Satu lagi penambahan rangka model teralis yang juga jadi ciri utama. Kalau sudah full Ducati seperti ini, kesan Ninja 250R hilang sudah. Harapan tampil enggak pasaran tadi terwujud sudah.

HEAD LAMP KEREN
Selain rombakan kaki-kaki yang sudah menggunakan lengan ayun tunggal, pilihan Johan dalam urusan lampu depan juga layak diacungi jempol. Dia sepertinya ogah menggunakan lampu variasi atau custom dari lampu motor yang banyak beredar di jalanan Indonesia. 

Johan memilih menggunakan lampu dari Yamaha XJ-6. Lampu ini terkesan futuristik. Secara desain memang cocok dengan konsep streetfighter sebab aslinya XJ-6 memang motor tapa fairing.

Agar terlihat lebih harmonis dengan bodi, maka dibuatlah cover lampu. Desain punya banyak sudut mirip topeng robot atau bergaya para jagoan di film Transformers.

Hal lain yang membuat Imam senang ada pada pilihan kelir. Warna kuning ini membuat motor jadi eye catching. "Demi mengejar kepuasan dan terpenting adalah tetap mengedepankan kaidah safety riding tanpa harus meninggalkan fungsi kendaraan," girang Imam.

 DATA MODIFIKASI
Ban depan: Michelin 120/60-17
Ban belakang : Michelin 190/55-17
Setang: Yamaha Bison
Stabilizer: Ducati 1198-R
Knalpot: Ducati 1198-R 
Master rem: KTC 
PM: 0813-4502-6690
 

ninja 250r

Modif Kawasaki Ninja 250R, 2009 (Jakarta)

Kawasaki Ninja 250R, Ninjanya Stoner


Casey Stoner boleh saja menjadi juara dunia MotoGP 2011 bersama Honda. Tapi, ternyata doi menyimpan Ninja 250R di Indonesia. Beneran? Jangan panik dulu Bro, ini hanya sebuah cerita dibalik ubahan Ninja milik Budi Susanto ini.

Hal itu karena grafis yang dipakai adalah motif Stoner saat masih bersama LCR Honda. lengkap dengan nomor 27 di bagian buritan. "Hal ini juga mengikuti helm saya yang memang replikanya Stoner," kata Budi.  

Tapi, tentu saja kalau grafis doang nggak asyik. Masak juara dunia pakai motor 250 cc. "Akhirnya dimodifikasi supaya terlihat lebih besar sehingga cocok menjadi motornya juara dunia," timpal Shen-Shen dari Artisis Custom (AC) yang melakukan seluruh ubahan.
Pilihannya adalah menggunakan kaki-kaki full Kawasaki ZX-10R. Apa sebab? "Karena ini merupakan limbah Kawasaki, jadinya enggak silang dengan merek motor lain," lanjut modifikator berambut cepak ini.

Selain itu ternyata inilah limbah yang paling gampang dipasang di Ninja 250R. "Tak banyak ubahan, hanya perlu memperbesar lubang as di sasis Ninja untuk pegangan arm," jelas pemilik bengkel di Jl. V No. 3, Teluk Gong, Jakarta Utara ini. 

Lubang as arm di sasis Ninja dibubut atau sampai 1,2 milimeter. Setelah itu arm ZX-10R bisa dipasang di rangka Ninja 250R. Memang arm ini sedikit lebih panjang dibandingkan standarnya, tapi itu tidak jadi masalah. Malah memberi keuntungan lain.

"Sebab dengan arm yang lebih panjang dan besar ini membuat bisa berkreasi untuk mendesain bodinya," cerita Shen-Shen lagi yang memilih membuat bodi custom full fiber ini.
Tentu saja konsepnya masih full fairing. Bodi baru yang besar ini murni desainnya, namun sedikit meniru Yamaha R6. "Tapi, hanya di belakang saja, wajarlah kalau mirip moge benaran," kilah modifikator ramah ini. Mantap!

Spion Tambahan
Bagi pengguna Ninja 250R ada sedikit kendala saat harus selap-selip di tengah kemacetan Jakarta. Tak jarang kaca spion yang nempel di bagian fairing depan bersenggolan dengan mobil atau motor lain. Solusinya spion tadi ditekuk. Tapi, kan jadi enggak bisa lihat belakang dong?
Nah, untuk mengatasi masalah ini, Budi kasih solusi menarik. "Saya pasang spion cembung yang dipasang di tengah-tengah visor. Fungsinya sama dan hasilnya cukup untuk melihat ke belakang," kata anggota Ninja 250 West Chapter ini.

Jika sudah dipasang seperti ini, dua batang spion di bagian depan tadi bisa ditekuk. Tapi, omong-omong kalau ada razia kira-kira Pak Polisi paham enggak ya dengan spion seperti ini?
 DATA MODIFIKASI
Pelek: Kawasaki ZX 1000
Ban depan : Metzeler 120/70-17 Ban belakang : Metzeler 180/70-17
Upside down: ZX-10R
Caliper: Tokico
Knalpot: Gorila
Slang rem: Hel
Disc brake:  ZX-10R
Cat: Sikkens
AC: 0813-8010-3232

CB 100

Modif Honda CB100, 1973 (Purwokerto)

Honda CB100, Kejar Proposional


Hingga penghujung 2011,  streetfighter masih merupakan aliran modif paling banyak diadopsi di wilayah Purwokerto. "Walaup konsepnya streetfighter namun detail jadi kunci dalam garapan ini kali. Sebab selain dipakai harian, Honda CB100 ini juga buat contezt. Makannya dimensi bentuk dan proporsi harus sempurna," buka Jaka Permana, pemilik gerai modif Jack's Garage (JG).

Alur tekstur bodi memang asyik ditengok, contohnya bentuk tangki dan detail bagian tengah. Pada dasarnya, modifikator beken dengan rambut gaya Andi Lau ini mengakali alias kamuflase bentuk motor asli tahun jebot ini.

Dasar sasis mudah dibentuk dengan bodi mungil. Sebab frame sasis sederhana dan kecil. Makanya, walaupun tangki kecil namun terlihat bagus secara postur.

Untuk desain bodi belakang mengaplikasi gaya double sitter. Namun ciri khas West Jateng Style alias WJS masih terasa kental. Walau ada jok boncenger, tapi kesan pendek tetap menonjol.

Aplikasi ini merupakan hasil kreasi dari pemotongan sasis belakang total. "Sasis lama mulai bagian belakang tangki dipotong, diganti dengan pipa 22,5mm sebagai sasis baru. Panjang cuma 45 cm saja, sebab cuma sebagai pemegang jok," yakin modifikator  mangkal di Jl. Lensapura, Gg. Mawar No. 19, Teluk, Purwokerto.
Bentuk aplikatif lain ada pada lampu depan. Bermodal lampu depan Vega ZR, ayah satu putri ini bikin bagian depan jadi lebih cihuy. Kombinasi fiberglass rapi dimainkan membungkus lampu depan dengan sudut sesuai detail bodi yang lancip. Nyambung dalam komposisi detail dan diakhiri finishing merah bunglon. Ini merupakan racikan sedap dari Sikkens plus pernis.

Walaupun bertampang gahar dan seram dengan tapak lebar, terbukti semua komponen kaki-kaki ini full lokal. "Banyak kok dijual di toko variasi," cuap Jaka pada motor milik Aris Hartoyo yang memang asli Purwokerto ini.   

DATA MODIFIKASI
Ban depan: Bridgestone 120/70-17
Ban belakang: Swallow 160/60-17
Pelek: Rossi
Stop lamp : Mio Sporty
Sok belakang: Satria 120
Setang: Fatbar
Knalpot: JG Product
JG: 0857-2610-4555

scorpio z 2007

Yamaha Scorpio Z 2007 (Bandung)

Yamaha Scorpio Z, Total Meniru R6

Alvin Agustinus total merombak Yamaha Scorpio Z miliknya. Meniru Yamaha YZF-R6 tapi bukan sekadar ganti baju jadi R6. Itu sih aspal, tampang luar doang yang R6, rangkanya enggak ikut dirombak. Tipu, wuuuuu....

Berbeda dengan Alvin yang juga memangkas 2/3 bagian frame asli Scoprio. “Yang masih tersisa tulang pegangan mesin. Sisanya sudah dipotong dan dibikin baru lagi,” beber Alvin yang tinggal di kawasan Jingga Puspita, Bandung itu.

Artinya, backbone alias rangka di bawah tangki dan subframe sudah dibikin baru. Semua ini dilakoni untuk mengikuti desain bodi yang mengarah R6 sungguhan. “Karena kalau mempertahankan rangka asli terkendala tulang di bawah tangki, enggak bisa dipasang deltabox. Makanya, mesti dibikin baru,” jelas Alvin.
 Buntut bisa disetel. Swing arm menyesuaikan panjang buritan 
Mencoba mendekati desain rangka R6, subframe di bawah jok yang dianggap Alvin susah pengerjaannya. Sulitnya penggarapan rangka di bawah tempat duduk karena dibuat agak berbeda. Bukan seperti rangka di bawah jok umumnya.  “Dibikin bisa disetel. Jadi, buntutnya bisa diset sampai nungging banget,” tutur Alvin yang berumur 31 tahun itu.

Subframe di bawah jok memanfaatkan pipa kotak dengan ketebalan hampir 3 mm. Berbeda dengan frame aslinya Scorpio yang menggunakan pipa bulat dengan ketebalan kurang dari 2,5 mm.
Untuk penyetelannya, tulang di bawah jok dibikin tiga lubang. Sebagai penguatnya ada pelat besi yang dilas untuk siku di bagian atas rangka tengah. “Buat penguncinya pakai baut L 14,” tutup Alvin.

Menyetelnya, tinggal pilih penempatan tulang belakangnya. Pindah-pindah saja lubang mana yang mau dipake.  

 DATA MODIFIKASI
Ban depan : Metzeller 120/70-17
Ban belakang : Metzeller 190/70-17
Sok depan : CBR400
Pelek depan : 3,00x17
Pelek belakang : 4,5x17
Knalpot : Yoshimura
Swing arm : Suzuki GSX-R600